HARUS PROFESIONAL: Yatimul Ainun, wartawan Kompas.com sekaligus Sekjen AJI Malang saat berbagi pengalamnya dengan mahasiswa pratikum jurnalistik. |
Mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali
memperoleh pembekalan pra-parktikum. Mahasiswa yang telah memenuhi
syarat mengambil mata kuliah praktikum itu diberi orientasi mengenai
profesi komunikasi yang akan digelutinya kelak dengan bekal keterampilan
teknis yang diperoleh dari laboratorium. Pembekalan berlangsung selama
seminggu dimulai Sabtu (20/9) lalu di Laboratorium Komunikasi, lantai
dasar UMM Dome.
Kepala
Laboratorium Komunikasi UMM, Jamroji, M.Comm, menerangkan praktikum
dibagi menjadi tiga konsentrasi, yakni Jurnalistik, Public Relations dan
Komunikasi Audio Visual. Masing-masing konsentrasi memiliki setidaknya
tiga mata paraktikum secara berkelanjutan yang diprogram secara
optional. Mahasiswa harus mengambil salah satu konsentrasi dan mengikuti
mata praktikum secara konsisten dari I sampai III. “Di luar tiga
konsentrasi tersebut, ada pula mata praktikum yang harus diambil semua
mahasiswa,” kata Jamroji.
Ditambahkannya,
praktikum memang dirancang untuk memberi pemahaman, kemampuan analitis,
pengalaman dan problem solving sehingga mahasiswa dapat menerapkannya
di dunia kerjanya kelak. Selain itu, hasil-hasil praktikum diharuskan
mencerminkan realitas dunia kerja sehingga tidak sekedar sebuah
simulasi. Karya-karya mahasiswa praktikum harus memenuhi kriteria
berfikir dan bekerja secara kreatif yang diuji oleh stakeholder. “Atau
hasil arya meraka harus betul-betul menyelesaikan masalah atau dalam
bentuk karya yang dapat dipublikasikan melalui media massa,” ujar
Jamroji.
Menurut
Ketua Prodi Komunikasi UMM, Sugeng Winarno, MA, muatan praktis di
prodinya dirancang seimbang dengan kemampuan konseptual dengan
perbandingan 40:60. Hal ini karena lulusan Sarjana Komunikasi (S.Ikom)
nantinya harus menjadi tenaga profesional dan bukan sekedar amatiran
atau tukang yang hanya menguasai teknis.
“Seorang
profesional harus memiliki kemampuan manajerial dan konseptual, tetapi
juga mengusai teknis. Jadi sarjana kami nanti disiapkan menjadi tenaga
profesional yang tidak hanya bisa menulis, motret, presentasi atau
sekedar nyuting, tetapi mereka paham betul mengenai teori, filosofi dan cara memimpin dan mengelola tim kerja dengan baik,” tegas Sugeng.
Pembekalan
pra-praktikum kali ini menghadirkan narasumber yang diambil dari alumni
dan praktisi di bidangnya. Praktikum Print Journalism menghadirkan
redaktur Jawa Pos M Ilham Butsyianto, PR dengan praktisi PR Rizki
Riswandi, Audio Visual dengan konseptor TV Rudi Lelono dan Online
Journalism menghadirkan jurnalis Kompas.com Yatimul Ainun.
Untuk
mengantisipasi bertambahnya peserta praktikum, Lab Komunikasi akan
menambah dan mengupdate peralatan laboratorium. Jamroji mengatakan tahun
ini pihaknya akan merombak desain lab dan memperbaharui seluruh
peralatan lab sehingga lebih up to date sesuai tuntutan profesi
komunikasi.
“Kami
sudah melakuan kajian dan studi banding ke berbagai perusahaan dan
media massa. Hasilnya sudah kami rancang untuk pengajuan perubahan total
bentuk lab yang nanti menyerupai bentuk asli dunia kerja PR,
Jurnalistik dan televisi,” janjinya. Pihak universitas disinyalir sudah
menyetujui dana pembaharuan itu lebih dari Rp 2 Milyar. (nas) sumber: http://www.umm.ac.id/id/umm-news-4252-praktikum-komunikasi-bekali-profesionalisme-mahasiswa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar